Thursday, February 1, 2018


VIVAnews - Sekitar tiga tahun lalu, Ariel 'Peterpan', Giring 'Nidji' dan Abdee 'Slank' sempat iseng-iseng membuat sebuah lagu. Lagu berbahasa Inggris itu kemudian diberi judul 'Hero'.
"Awalnya kami bertiga iseng bikin lagu. Di rumah Giring kita bikin lagu, judulnya 'Hero'. Setelah setahun kemudian, baru kami rekam," kata Abdee pada VIVAnews di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin 11 Juli 2011.
Saat proses rekaman, Yoyo 'Padi', Dhani 'Dewa' dan Thomas 'Gigi' juga ikut terlibat. "Tapi Giringnggak ikut pas rekaman. Cuma ikutan bikin lagunya doang. Yang nyanyi Ariel," ujar gitaris Slank tersebut.
Sayangnya Ariel terlanjur tersangkut kasus hukum sebelum lagu tersebut sempat dirilis. "Sudah jadi lagunya, tinggal mixing dan rilis tapi keburu ada kasus itu," kata Abdee.
Lagu tersebut akhirnya dimasukkan ke dalam album Peterpan terbaru yang juga belum sempat dirilis lantaran kasus Ariel. Namun, ujar Abdee, lagu yang ada di album terbaru Peterpan itu berbeda versi dengan lagu pertama yang direkam oleh Abdee.
"Bukan kami yang main," katanya.
Abdee menambahkan, lagu yang dibuat oleh Ariel, Giring dan dirinya itu sempat akan dijadikan soundtrack sebuah film. Namun urung dilakukan.
"Pernah sih mau dikasih buat film super hero atau apa dari Malaysia, tapi nggak jadi. 'Hero' itu bercerita tentang seorang laki-laki yang pingin jadi hero buat kekasihnya," ucap gitaris yang kerap mengenakan kacamata hitam itu.

Friday, August 19, 2011

Film Get Married 3


Membuka Mata Batin?

image
 Get Married 3 membuka mata batin penontonnya tentang begitu banyak nilai dalam kehidupan. Sehingga, sebagaimana dikatakan Chand Parves Servia selaku pimpinan rumah produksi Starvision, "Sangat perlu ditonton oleh keluarga."
Di film ini, grup musik Slank kembali diberi kepercayaan menggarap music scoring, sekaligus memberikan lagu-lagu andalannya untuk menghiasi latar film. Termasuk menampilkan kembali lagu ‘Cubit-Cubitan’ karya Koes Plus versi baru yang dinyanyikan oleh Kaka Slank bareng Nirina Zubir. Sedangkan ide ceriteranya, justru lahir dari ide H.M Din Syamsuddin, meski skenarionya ditulis Cassandra Massardi. Hanung Bramantyo yang menggarap Get Marriedjilid 1 dan 2, kali ini hadir sebagai pemain, sebagai bentuk dukungan kepada Monty Tiwa, yang terpilih untuk meneruskan tradisi Get Married, sebagai sutradara.
Parwez melanjutkan, memercayakan Get Married 3 ke tangan Monty Tiwa yang telah menulis dan menyutradarai banyak film box office, bukan tanpa alasan. Kehadiran Monty sebagai sutradara yang telah menghasilkan karya-karya cemerlang dia harapkan membawa Get Married 3 melampaui keberhasilan film-film pendahulunya.
Monty Tiwa sendiri menyatakan bahwa Get Married 3 merupakan sebuah tantangan baru untuknya yang selama ini bekerja berdasarkan skenarionya sendiri. Bagi dia, membuat film dengan skenario yang ditulis orang lain merupakan tantangan yang sangat menarik, terlebih karena Get Married 1 dan 2 telah mendulang kesuksesan yang gemilang.
"Menyutradai film yang ditulis orang lain adalah tantangan yang sangat menarik dalam proses pembelajaran saya sebagai pekerja seni.". Apalagi, dia menambahkan, Get Married sudah dikenal sebagai film komedi yang sangat sukses. "Siapa penggemar film komedi Indonesia yang nggak tahu Get Married?" katanya.
Cesa David Luckmansyah yang meraih piala Festival Film Indonesia sebagai editor terbaik, dan Festival Film Bandung sebagai editor terpuji lewat Get Married 1, tetap membidani penyuntingan jilid 3, didampingi Ryan Purwoko. Sedangkan sound designer dikawal Khikmawan Santosa, dengan tata suara Dolby yang dikerjakan di Technicolor Bangkok, Thailand.

Disadur dari SuaraMerdekaDotCom