Thursday, June 30, 2011

Duet Memikat


PERGELARAN Soundrenaline 2011 di Lapangan Labersa Pekanbaru  menyajikan suguhan musik yang tidak biasa. Tidak hanya kolaborasi asyik dari Andra & The Backbone dan Rastaline serta band-band nasional lainnya, festival musik akbar itu juga menampilkan gabungan beberapa musisi dari band yang berbeda dalam sebuah format band baru yang unik bernama A Project.


Ada Badai- Kerispatih (kibor), Magi (drumer /rif), Irfan Samsons (gitar), dan Yuke -Dewa 19 (bas), serta dua mantan vokalis Dewa 19 yakni Ari Lasso dan Once. Meskipun di dua panggung utama lainnya juga sedang tampil band-band papan atas, suguhan musik yang dibawakan A Project di panggung Intimage Stage menjadikan pergelaran Soundrenaline terasa lebih berwarna.

Grup band yang merupakan pilot project Badai-Kerispatih ini mampu menginspirasi para penikmat musik, bahwa meskipun mereka memiliki genre musik dan band yang berbeda, para personelnya bisa memberikan  pertunjukan yang menarik, yang dibawa dalam suasana yang akrab dan penuh keintiman.

Hal itu bisa terlihat dari sederet lagu yang mereka bawakan untuk menghibur penonton yang memadati area stage. Mereka tidak hanya membawakan lagu milik dari salah satu personel band, melainkan menukil satu per satu lagu dari anggota A Project seperti ’’Rahasia Perempuan’’ (Ari Lasso), ’’Naluri Lelaki’’ (Samsons), dan Radja (/rif). Bahkan, dalam kesempatan itu, Aril Lasso dan Once juga bernostalgia dengan beberapa lagu Dewa 19 yang berjudul ’’Larasati’’ dan ’’Kamulah Satu-satunya’’.

Sementara itu, penampilan menarik lainnya juga dipertunjukkan oleh band tuan rumah yang sekaligus alumnus dari A Mild Wanted, yakni Geisha. Selain membawakan beberapa single hitsnya, Geisha juga menyerukan kepada penonton untuk mencintai budaya sendiri. Seruan itu tidak hanya diucapkan oleh Momo, sang vokalis, tetapi juga dicontohkan dengan melibatkan pemain chamber (musik tradisional asal Pekanbaru) dalam salah satu lagu yang ia bawakan bersama personel Geisha lainnya.

Tertib

Selain penampilan atraktif dari Netral, Changcuters, dan Naif, pertunjukan tak kalah heboh juga ditampilkan grup musik Slank. Band yang sempat dicekal lantaran dikhawatirkan bisa menimbulkan keributan saat pentas ini mampu menghipnotis ribuan penonton. Yang lebih menarik dan membanggakan lagi, selama aksi panggung band yang kerap menyuarakan lagu-lagu yang selengean dan penuh kritik sosial ini, penonton justru menikmati pertunjukan mereka secara tertib tanpa ada insiden hingga purnaacara.

Bahkan, ketika acara selesai dan ditutup dengan pesta kembang api, 25.413 penikmat musik yang terdiri atas berbagai kalangan dan komunitas ini juga bubar dengan tertib.

Brand Manager A Mild Livia Yosetya mengatakan, pihaknya sangat puas dengan penyelenggaraan Soundrenaline tahun ini. Secara keseluruhan, antusiasme pengunjung begitu besar. Mulai dari mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan para komunitas, penonton juga antusias menikmati penampilan semua musisi di tiga panggung utama Soundrenaline.

’’Kami sangat berterima kasih atas dukungan pengunjung Soundenaline serta para musisi yang ikut mendukung Sampoerna A dalam memajukan industri musik Indonesia,’’ ungkapnya. (Leonardo Agung B-37)



Disadur dari Suaramerdeka.com

Slank, pernah singgah ke warung kopi ini

KOMPAS.com - Tidak perlu berpikir keras untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Persoalan bisa terselesaikan dengan hanya menyeruput segelas kopi hitam. Bahkan, kopi hitam yang pekat seperti merangsang pikiran untuk melahirkan ide-ide baru. Setidaknya itu yang diyakini Fahrizal, salah satu pencinta kopi.


Saya ngopi bisa tiga kali sehari. Kalau enggak ngopi, mulut hambar. Sebelum kerja, saya ke sini.
-- Fahrizal

Cuaca saat itu cukup panas. Denting gelas yang beradu bercampur percakapan orang menimbulkan kebisingan di ruangan agak luas itu. Namun keriuhan itu, tidak menyurutkan langkah Fahrizal datang ke Warung Kopi Jasa Ayah alias Solong Coffee di Ulee Kareng Banda Aceh.

Dengan menghisap sebuah rokok kretek, Fahrizal terlihat santai menyeruput secangkir kopi hitam. "Ngopi semakin lebih nikmat sambil ngerokok," katanya.

Saking maniaknya dengan kopi, Fahrizal mengibaratkan meminum kopi sama halnya dengan meminum obat resep dokter. "Saya ngopi bisa tiga kali sehari. Kalau enggak ngopi, mulut hambar. Sebelum kerja, saya ke sini. Siangnya, saya ke sini. Kalau malam saya bersama teman-teman datang ke sini," jelas Fahrizal yang mengaku sudah menggemari Kopi Solong semenjak 2001.

Karena itu, Fahrizal mengaku selalu setia meminum kopi di Warung Kopi Jasa Ayah saban hari. "Lidah saya enggak cocok dengan kopi-kopi lain. Kalau kena kopi Solong, lidah saya menerima," katanya.

Bisa dikatakan pemandangan orang kongkow di warung kopi seperti Fahrizal merupakan hal yang umum di Aceh. Kebiasaan minum kopi sudah ada dan mengakar di kalangan masyarakat Banda Aceh. Namun, keberadaan warung kopi tidak lepas dari pandangan negatif. Kedai kopi dinilai sebagai tempat bermalasan-malasan karena orang bisa tahan berjam-jam duduk di warung kopi.

Fahrizal justru menilai ngopi di warung kopi lebih memiliki banyak faedah. Nongkrong di warung kopi, katanya, tidak hanya sebatas memikmati kopi saja. Akan tetapi, dengan secangkir kopi masalah-masalah bisa terselesaikan dan ide-ide baru pun muncul.

"Jarang yang ngopi hanya sendiri. Biasanya, orang yang datang bersama kawan-kawannya. Di situlah mereka bertukar pikiran, cari informasi dan tidak menutup kemungkinan kita dapat pekerjaan dari hasil tukar pikiran tadi. Ngopi itu bukan cuma diam. Anda lihat, mana ada orang yang diam di sini?" paparnya.

Hal senada disampaikan pemilik warung kopi, H Nawawi. "Di sini orang ngopi untuk bertemu dengan kawan membahas masalah bisnis, masalah kuliah, dan lain-lain. Bahkan, mereka bisa menyelesaikan masalah. Jadi, bukan hanya duduk doang," tegas Nawawi.

Warung kopi seperti warung kopi Jasa Ayah menjamur di Banda Aceh. Tak pelak, Aceh kerap disebut Negeri Seribu Warung Kopi. Namun, Warung Kopi Jasa Ayah sudah tersohor kenikmatan kopinya mengingat warung kopi ini tergolong tua.

Maka tak mengherankan bila orang-orang penting seperti mantan Wapres Jusuf Kalla, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, hingga grup band ternama, Slank, pernah singgah ke warung kopi ini.

"Warung kopi ini pertama bernama Warung Kopi Jasa Ayah. Didirikan ayah saya tahun 1974. Kemudian, saya pimpin warung ini pada tahun 1982. Warung ini mulai ramai dikunjungi pada 1987," kata Nawawi menceritakan awal berdirinya warung kopi itu.

Nawawi menjelaskan tidak ada ramuan khusus dalam pembuatan kopi. "Kami menggunakan kopi lamno. Kopi nomor satu di Banda Aceh. Cara pembuatannya pun dilakukan sedemikian rupa. Saya betul-betul melihat biji kopinya. Kalau masih basah enggak kita pakai. Kami jemur dulu. Kemudian kopi kering itu digonseng," katanya.

Setelah itu, lanjut Nawawi, masih disortir dan kemudian diambil yang bagus. "Makanya, kopi wangi dan enak. Kopi jagoan yang kami banggakan di sini cuma kopi hitam manis. Kopi hitam manis di sini memang beda dari tempat lain. Kemudian, ada kopi Sangger. Kopi hitam manis di tambah susu sedikit. Bukan kopi susu loh," urai Nawawi.

Oleh karena itu, Nawawi mengaku tidak sedikit pun khawatir kehilangan pelanggan meskipun warung kopi sejenis menjamur. "Waktu mulai banyak warung kopi ada pengaruh. Namun, enggak berpengaruh banyak. Mereka coba di sana tetapi enggak pas. Lalu mereka kembali lagi ke sini. Mereka mengatakan sendiri. Kebanyakan orang yang kembali karena kopi di tempat lain enggak cocok di lidah," jelasnya.

Menikmati secangkir kopi hitam di warung kopi ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 5.000. Selain itu, Anda juga bisa membeli kopi bubuk di warung ini. Satu kilo kopi bubuk dihargai Rp 70.000.

Disadur dari Kompas.com

Slank Rilis Album DJ Remix

“Gua akan bawa album ini ke semua klub yang gua datengin, biar lagu ini bisa diputer di semua klub,” cetus Bimbim tentang album terbaru bandnya. Merilis album memang merupakan kebiasaan Slank setiap tahunnya, jika mereka telah menulis lagu dengan campuran dangdut atau reggae dan telah mengedarkan album di Amerika Serikat dan Jepang, kini gerombolan Potlot yang telah berdiri hampir 3 dekade itu memutuskan untuk berkolaborasi dengan para pelaku house music. Sebuah album bertitel Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix merupakan hasil kepercayaan Slank terhadap para kolaboratornya: 9 DJ yang biasa bermain di klub malam kawasan Kota, Jakarta Pusat.
Bertempat di Pit Stop, Hotel Sari Pan Pacific – sebuah diskotik yang telah berdiri sejak dekade 80an – Slank merilis album tersebut pada Rabu (22/6) kemarin didampingi oleh kesembilan disc jockey yang bertanggung jawab terhadap album ini. Menurut Deejay Lotus Dizco Mafia, ide album ini tercetus ketika dirinya diundang untuk main konser Ulang Tahun ke-25 Slank di Surabaya tahun 2008 lalu. Menurutnya, sebelum memberanikan diri mengirim materi remix Slank ke Potlot, ia dan 8 DJ lainnya sudah sering menyelipkan lagu-lagu Slank disela set list mereka ketika tampil.
Selain menggelar konfrensi pers seputar perilisan album remix ini bersama 9 DJ yang tergabung dalam Independence3, Slank juga memutar video klip “Virus” versi remix yang dipilih menjadi single album ini. Meski dibalut suasana dunia gemerlap yang pekat, Slank tetap menawarkan caranya tersendiri bagi para slankers ketika menikmati album ini dengan cara memberi bonus hio dan cara pemakaiannya: “Tutup jendela, matikan lampu, nyalakan TV, nyalakan DVD, putar volume paling keras, nyalakan hio… Rasakan apa yang terjadi!!!” Kita tunggu saja apa reaksi para Slankers dan pendengar musik nasional atas album remix rilisan resmi Slank ini.

Disadur dari Traxmagz

Tuesday, June 28, 2011

Slank Mengeluarkan Album Slank Party Nonstop Disco DJ Remix


RollingStone – Jakarta, Amir adalah mantan kru untuk Kaka Slank selama bertahun-tahun. Belakangan dia mengundurkan diri dari Potlot dan Rabu (22/6) kemarin di Pit Stop, sebuah klub yang ada di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, berkumpul kembali dengan Slank. Kali ini posisi Amir bukan sebagai kru, melainkan sebagai co-producer album terbaru Slank yang berjudul Slank Party Nonstop Disco DJ Remix. Seperti namanya, album ini berisi lagu-lagu Slank yang di-remix. Ide ini datang dari Amir yang mengatakan sering pergi ke klub dan menikmati gemerlapnya dunia malam. Beberapa kali dia ke klub, para pengunjung di klub itu banyak yang meminta lagu Slank untuk dimainkan oleh homeband-nya. “Ternyata yang datang ke klub banyak juga yang suka Slank,” kata Amir. Akhirnya, timbullah ide untuk membuat versi remix lagu-lagu Slank. Maka, suatu hari dia membawa demo hasil remix itu kepada Bimbim yang menyambut ide itu dengan reaksi positif. Singkat kata, Amir mengumpulkan DJ yang sebagian besar datang dari Jakarta Utara untuk me-remix lagu itu.

Dan para DJ yang mendapat kehormatan untuk me-remix lagu-lagu Slank itu adalah: Discomafia alias DJ Lotus Nadeak (“Virus”, “Seperti Para Koruptor”, “Orkes Sakit Hati”), DJ Auguts (“Jurustandur”, “Slankdance”), DJ Telly Alvaro (“Ku Tak Bisa”), DJ Rudhy’z DJ’R (“Pulau Biru”), DJ D’Jackerss (“Balikkin”), DJ Imam Hood (“H.A.M. Burger”, “Kalo Aku Jadi Presiden”), DJ Abow Djail (“Bang Bang Tut”), DJ A Soen (“Terlalu Manis”, “Bang Bang Tut”), Dj Angga (“Kamu Harus Pulang”). Menurut Kaka, ada proses brainstorming dengan mereka sebelum akhirnya album itu jadi. “Idenya sudah ada dari dua tahun lalu, cuma baru kesampaian bulan Februari tahun ini. Efektifnya sih nge-remix lagu ini, satu bulan masing-masing DJ,” kata DJ Lotus yang mengatakan dalam me-remix lagu Slank mencoba tetap bisa dinikmati meski dalam tempo yang berbeda.
“Pada dasarnya kami love to party, dan kami tertarik dengan how DJ making music. Kenyataannya, dance music perkembangannya cukup pesat, terbukti dengan banyak rave party yang ramainya sudah seperti rock show. Dan kami ingin menunjukkan bahwa musik Slank bisa jadi apa aja, jadi orkes, jadi reggae, dance style,” kata Kaka soal kenapa mereka menerima ide itu. “Kami beri kebebasan kepada para DJ untuk mengaransemen lagu-lagu yang ada. Kalau soal apakah album ini akan diterima Slankers atau nggak, Slankers itu kolektor yang pasti akan membeli.”
Meski para DJ yang me-remix lagu-lagu itu sebagian besar datang dari wilayah Utara Jakarta, Amir mengatakan bahwa hasil remix mereka bisa diterima di klub di Selatan. Dan untuk mempromosikan album ini, Slank sudah manggung di klub di daerah kota setidaknya lima kali. “Gue mau masuk ke klub di selatan, pakai sandal doang ditolak,” kata Kaka seraya terkekeh merespon pertanyaan soal kenapa yang terlibat di album ini sebagian besar DJ dari Utara.
Album Slank Party Nonstop Disco DJ Remix tak hanya dikeluarkan dalam versi kaset dan CD, tapi juga versi DVD yang setiap kemasannya berisi bonus hio alias aromatherapy. Di kemasan CD tertulis: Tutup jendela, matikan lampu, putar volume paling keras, nyalakan hio, rasakan apa yang terjadi. “Inginnya sih, nggak cuma ada pengalaman audio dan visual, tapi juga ke penciuman,” kata Bimbim.
Denny Ahmad Ramdhani, Manajer Slank, mengatakan salah satu alasan dibuatnya album ini, supaya Slank bisa tampil di klub, mengingat mereka sempat susah mendapat izin untuk tampil di lapangan terbuka. “Kami mau memberi album ini ke semua DJ di Indonesia. Jadi sekarang gue kalau masuk klub bisa narsis. Ada lagu gue diputer di sana,” kata Bimbim.
(RS/RS)

Saturday, June 25, 2011

Semua Album Slank Tinggal klik

Slank All Album Semua album langsung pilih dan download

Download Jurus tandur Full Album (2010)

Jurus Tandur Rar File

Download lagu slank Album Bajakan (2003)

KIRIM_AKU_BUNGA                                                      5,429 KB
SHOUT_ASIA                                                                    4,411 KB
MAWAR_MERAH                                                             4,571 KB
BALIKIN                                                                            5,605 KB
GARA_GARA_KAMU                                                       1,757 KB
INTRO_INDONESIA                                                         2,138 KB
I_MISS_U_BUT_I_HATE_U                                              4,856 KB
KALO_AKU_JADI_PRESIDEN                                         5,693 KB
PISS                                                                                     4,542 KB
MAKAN_NGAK_MAKAN_ASAL_KUMPUL                 4,287 KB
SUMPAH_ANTI_PEMBAJAK                                           4,493 KB
THAT_S_ALL                                                                      3,503 KB

Slank buat album berirama disko


Ada yang berbeda dari album terbaru Slank. Kalau sebelumya Slank pernah membuat musik berirama dangdut, pop, rock, dan reggae tapi tetap terdengar asik di telinga para  Slankers. Kali ini kita akan mendengar album Slank dengan balutan musik disco atau istilahnya dugem dengan judul “Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix” yang siap rilis di pasar musik Indonesia, Juni 2011.
Sebanyak 13 lagu Slank yang telah populer, diantaranya Virus, Seperti Para Koruptor, Orkes Sakit Hati, Bang-Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Balikin, Terlalu manis, Ku tak BisaH.A.M Burger, Kalo Aku Jadi PresidenSlank Dance, dan Kamu Harus Pulang akan ada dalam album ini.
Untuk itu Slank akan dibantu 9 DeeJay, yaitu DJ Lotus, DJ Imam, DJ Rudhy’z, DJ August, DJ Abow, DJ A Soen, DJ Telly, DJ Angga, dan DJ D’ Jackers yang tergabung dalam Independenc3 dalam meremix lagu-lagu mereka tersebut.
Alasannya pum sangat simpel kenapa akhirnya Slank mau meremix lagu- lagunya.
” Slank love to party dan kami tertarik dengan bagaimana para DJ meremix lagu-lagu Slank. Kenyataannya musik dance cukup berkembang pesat di Indonesia. Jadi ingin tahu aja kalau musik Slank di remix jadinya gimana”, Ujar Kaka mewakili para personil Slank pada Launching Slank Party-Nonstop Disco DJ Remix di PitsTop, Bar & Lounge, 22 Juni 2011.
Walau warna dari lagu-lagu tersebut sangat terasa berubah total dengan durasi yang tentunya lebih lama juga, namun berkat sentuhan para DeeJay handal tersebut rasa asli musik  Slank akan tetap sama.
Yang pasti mendengar musik Slank dalam album ini akan membuat kita asik bergoyang kepala di bawah kerlipan lampu spot. Penasaran? [MR]
Disadur dari whatzups

Impian Slank Yang Masih Tertunda


VIVAnews – Ketenaran dan kesuksesan sudah dirasakan lima personel Slank, yaitu Ridho, Abdi, Kaka, Bim Bim, dan Ivan. Tapi, sang pentolan Bim Bim mengaku dirinya dan Slank masih memiliki impian yang masih tertunda sampai saat ini.
“Impian kita yang belum bisa terwujud saat ini, adalah bisa punya album kolaborasi dengan Iwan Fals, God Bless, dan Ebiet G Ade. Masih sangat kita harapkan itu bisa terjadi,” ujar Bim Bim saat ditemui VIVAnews.com di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2011.
Lalu, apa alasan album yang diinginkan Bim Bim dan personil lainnya itu belum terwujud? “Kalau kolaborasi dipanggung mah sudah sering, dengan Iwan Fals, God Bless sudah beberapa kali. Kita permasalahannya terkendala di label saja, karena labelnya beda, kita independen bebas saja, kalau album kolaborasi diajak dengan senior kita siap saja,” ujar Bim Bim.
Slank yang saat ini sedang sibuk mempromosikan ‘Slank Party’, album yang berisikan 13 lagu dibuat remix, mengaku sangat tertantang jika album kolaborasi tersebut bisa terjadi.
“Sangat bangga bagi Slank jika bisa membuat album tersebut, tetap menginginkan, tapi belum kesampaian. Sebab, masalah dari dulu adalah label yang berbeda. Album remix ini untuk mengobati para fans (Slankers) yang menunggu album kami,” ujar Bim Bim.
Disadur dari Viva News

JADWAL


PRJ with Nexian

Pembuktian Kegilaan Pesta Slank



Ingin lagu-lagu mereka dapat diputarkan di sejumlah diskotek di seluruh Indonesia, Slank akhirnya merilis sebuah album yang berisikan 13 lagu “dugem” nonstop. 

Bertajuk “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, untuk pembuatan album ini, Slank berkolaborasi dengan sembilan disc jockey (DJ) yang tergabung dalam independenc3. Tiga belas lagu yang dibungkus dengan house music tersebut itu pun tidak semuanya pernah menjadi lagu hits Slank.

Ketiga belas lagu tersebut yaitu Virus, Orkes Sakit Hati,Bang Bang Tut, Jurustandur, Pulau Biru, Baliki, Seperti Para Koruptor, H.A.M Burger, Terlalu Manis, Kalau Aku Jadi Presiden,Ku Tak Bisa, Slank Dance, dan Kamu Harus Pulang. Hal tersebut diungkapkan Kaka, dipilih atas dasar kesengajaan sekaligus penasaran. 

“Kami sengaja ngajuin lagulagu yang enggak kebayang kalau sampai dibikin house music. Dari lagu Virus yang slow tempo, dan lagu Pulau Biru yang sebenarnya ngerock banget, itu semua kami yang ajukan ke DJDJ ini.Penasaran juga kalau sudah dirombak, bakal jadi seperti apa,”ungkap Kaka.

 Untuk merampungkan album ini pun, Slank memberikan kebebasan kepada para DJ untuk me-remix karya-karya mereka. Tidak ingin dibilang sekadar coba-coba, Slank pun mengaku bahwa melahirkan album ini memiliki beberapa target, mulai dari keinginan agar lagu-lagu mereka bisa menggema di lantai diskotek, hingga menjadikan album ini sebagai koleksi album yang cukup unik bagi para Slankers di Indonesia. 

“Dasarnya, kami ini love to party,” aku Kaka. “Sekaligus, kami juga tertarik ingin tahu bagaimana DJ bikin sebuah musik. Kenyataannya adalah dance music itu berkembang cukup pesat.Terbukti dari setiap acara rave party di Jakarta maupun Indonesia yang selalu ramai dan sama ramainya dengan rock show,”bebernya.

 Bimbim pun menambahkan bahwa ada harapan yang diinginkannya melalui dirilisnya album ini. Dia berharap dapat menyebarkan CD album “Slank Party”ini ke DJ di seluruh Indonesia. “Pengin banget bisa kasih ke semua DJ dari Sabang sampai Merauke.Jadi,kalau gue datang ke sana, lagu Slank tetap berkibar,” ujarnya sambil tertawa. 

Sembilan DJ yang ikut ambil bagian dalam album ini terdiri atas DeeJay Lotuz Disco Mafia, DeeJay Imam Hood, DeeJay Rudhy’s, DeeJay August, Dee- Jay Abow Djail,DeeJay A Soen, DeeJay Telly Alvaro, DeeJay Angga,dan DeeJay D’Jackers. Belasan lagu yang masuk ke dalam album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, rasanya membuat lagu-lagu Slank berubah total.

Tidak ada lagi musik yang bisa membuat Slankers mengawang-awang ketika mendengarkan lagu Virus. Sentuhan musik  party malah membuat siapa pun yang mendengar lagu ini menjadi ingin menggoyangkan kepala. Kerja sama dengan para DJ ini sebenarnya berawal ketika DeeJay Lotuz Disco Mafia, salah satu anggota independenc3 tampil di konser ulang tahun ke-25 Slank di Surabaya,tahun 2008 silam. 

Mendapat sambutan yang cukup bagus,akhirnya project pembuatan album ini pun dimulai sekitar dua tahun lalu. “Salah satu faktor kami bekerja sama dalam pembuatan album ini adalah ketika kami sadar bahwa penggemar Slank di tempat-tempat dunia malam itu ternyata banyak juga.

Akhirnya,kami punya ide untuk me-remix lagu mereka, dan kami mendengarkan contoh lagu kepada Bimbim dan katanya oke juga,” beber Co Producer Album “Slank Party – Nonstop Disco DJ Remix”, Amir Independenc3. 

Trailer Slank Party

http://www.youtube.com/watch?hl=id&v=iyVTuboInLk